Mengenal Bahaya Pornografi Terhadap Otak » Apakah Anda sering
mendengar orang berkata kalau bahaya pornografi adalah merusak otak,
mengacaukan pikiran? Apakah sesederhana itu alasannya? Mungkin Anda
tidak akan puas kalau tidak mendengar secara detail apakah ada alasan
yang lebih ilmiah dan rinci di balik hal tersebut. Hal tersebut akan
dijelaskan berikut ini. Ada 4 hormon yang yang dikacaukan cara kerjanya
bila sering mengakses pornografi. Hormon ini jika bekerja secara normal
sesungguhnya akan menguntungkan kita. Dampak pornografi membuat ke–4
hormon ini keluar secara berlebihan dan terus menerus.
1. Dopamine
Kalau anda sedang kesusahan mengerjakan suatu soal matematika saat
ujian, datang telat, belum makan, ternyata soal ujiannya susah banget.
Setelah berpikir keras, tiba-tiba Anda menemukan cara mengerjakan
soalnya.
Bagaimana perasaanya Anda? Senang bukan main bukan?! Puas campur
bahagia! Seperti itulah efek hormon dopamine kalau lagi bekerja.
Menimbulkan SENSASI puas, senang, bahagia di dalam dada.
Tapi, tunggu dulu..
Efek dopamine ternyata menimbulkan peningkatan level kebutuhan.
Maksudnya, kalau kemarin anda puas dan kegirangan gara–gara bisa
mengerjakan soal matematika apakah Anda masih akan demikian kalau bisa
mengerjakan soal matematika dengan tingkat kesulitan yang sama?
Tentu tidak! Anda pasti perlu sesuatu yang lebih, untuk bisa mengerjakan
soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi supaya bisa merasa
kegirangan atau bahagia. Seperti itulah efek bekerjanya si dopamine.
3. Serotonin
Saat seorang perokok lagi stress dia akan merokok. Karena rokok adalah
sesuatu yang bisa membuatnya senang dan tentram. Itulah efek kerja dari
hormon serotonin. Membuat seseorang merasa nyaman saat hormon tersebut
keluar.
Nah, begitu pula saat seseorang bersentuhan dengan yang namanya
pornografi, maka hormon itupun keluar. Dia pun merasa tenang dan tentram
karenanya. Efeknya? Setiap kali stress ia akan lari ke pornografi,
karena itu yang membuatnya tentram. Menyedihkan bukan?
Jika seseorang stress lalu mencari ketenangan dengan cara bermeditasi
atau relaksasi tentu lebih keren kan? Apalagi kalau mencari ketenangan
dan kenyamanan dengan cara beribadah, tentu lebih mantap!
4. Oksitosin
Anda tahu kenapa seorang ibu dengan anak–anaknya ada ikatan batin?
Karena hormon oksitosin-lah jawabannya. Saat seorang ibu melahirkan,
hormon oksitosin akan dikeluarkan oleh tubuhnya.
Efeknya adalah: dia akan mencintai sesuatu yang membuatnya mengeluarkan hormon oksitosin itu!
Pornografi membuat hormon oksitosin bekerja secara terus menerus pada
saat seseorang mengakses pornografi. Sudah tahu kan akibatnya seperti
apa? Ia akan menjadi terikat secara batin dengan pornografi tersebut.
Akibatnya orang yang kecanduan pornografi akan merasa kangen jika tidak
melihat pornografi selama beberapa hari.
Terikat secara batin dengan hobi atau kegiatan yang produktif tentu
sangat bagus! Apalagi terikat secara batin dengan kebutuhan spiritual
untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dalam ibadah tentu lebih luar biasa!
Tapi terikat secara batin dengan pornografi? Jangan dong yaa..
Demikianlah penjabaran secara ilmiah tentang bahaya pornografi terhadap
otak Anda. Tentu Anda tidak mau merusak otak Anda sendiri kan? Berilah
konsumsi atau makanan otak dengan dengan hal-hal yang positif agar
prestasi Anda semakin cemerlang dan bangsa ini semakin maju.
Penjabaran ilmiah ini pernah dikemukakan oleh Dr. Randall F. Hyde, PhD
dalam sebuah seminar di Indonesia. Randall mengakui Amerika Serikat
sendiri sulit mengontrol peredaran pornografi. "Percayalah pornografi
adalah suatu bencana yang AS sendiri kewalahan. Negara kami (AS) dapat
mempersiapkan perang, dengan senjata dan tentara. Negara kami bisa
menghadapi penyakit dengan temuan obat–obat dari penelitian ilmuwan
kami. Tapi untuk pornografi... percayalah, pada awalnya kami tidak siap
dan tidak tahu cara apa yang harus dilakukan untuk melawannya.” Begitu
pengakuannya
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan di isi jika ingin anda pesan diatas kotak komentar nantinya, misal : Silahkan jika anda yang ingin komentar, namun tolong gunakan bahasa yang sopan. Atau di kosongkan juga tidak ada masalah...